Dalam risetnya, MNC Securities menjelaskan sejumlah sentimen negatif yang ada antara lain dahsyatnya perkiraan kerugian yang dialami JP Morgan sebesar USD9 miliar (setara Rp85,5 triliun yang artinya 3,44 kali lebih besar dari Total Aset BPD Jatim yang sedang melakukan IPO) dan Mahkamah Agung AS sedang memeriksa dengan teliti Program Kesehatan yang diajukan Obama di tengah kekhawatiran krisis yang sedang terjadi di zona euro.
Tapi, window dressing atas laporan keuangan kuartal II-2012 berhasil membuat indeks saham bergerak menguat seiring dengan positifnya indeks Asia. IHSG, pada akhir perdagangan Jumat (29/6/2012) berhasil menguat 68 poin atau 1,75 persen ke 3.955,6. LQ45 naik 12 poin atau 1,8 persen ke 674,79.
Sektor pendukung indeks saham mayoritas bergerak menguat. Sektor tambang bahkan naik sampai 68,4 poin atau 3,5 persen, sektor konsumsi naik 15,88 poin atau 1,07 persen dan sektor keuangan naik 4,9 poin atau 0,99 persen.
Indeks Asia juga tampak bergerak menguat. Hang Seng naik 416,2 poin atau 2,19 persen ke 19.441,46, Nikkei naik 132,67 poin atau 1,5 persen ke 9.006,78 dan Straits Times naik 37,38 poin atau 1,31 persen ke 2.884,2.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,66 triliun dengan volume sebanyak 3,45 miliar lembar saham. Sebanyak 188 saham menguat, 62 saham melemah dan 98 saham stagnan.
Saham yang bergerak menguat (top gainers), antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.500 ke Rp61.500, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp900 ke Rp35.950 dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp700 ke Rp11.700.
Sementara saham yang bergerak melemah (top losers), antara lain PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun Rp350 ke Rp9.500, PT Bank of India Indonesia Tbk (BWSD) turun Rp185 ke Rp1.890 dan PT XL Axiata Tbk (WXCL) turun Rp150 ke Rp6.150.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar