Seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (20/7/2012), pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp1,1 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp814 miliar.
Peningkatan tersebut didukung oleh meningkatnya jumlah pelanggan menajdi 1,4 juta pelanggan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar satu juta pelanggan. "Berarti peningkatan jumlah pelanggan sebesar 40 persen," tulis laporan tersebut.
Selama Januari hingga Juni, berarti pertumbuhan pelanggan adalah sekira 248 ribu pelanggan, atau rata-rata 41.300 pelanggan per bulan. Angka ini jauh melebihi dari target yang telah diproyeksikan sebelumnya di awal tahun, yaitu pertumbuhan sebesar 187.700 pelanggan baru atau rata-rata sekira 31.300 pelanggan per bulan.
Sementara dari sisi laba bersih, tercatat sebesar Rp17 miliar menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp99 miliar. Penurunan ini dikarenakan adanya unrealized foreign exchange loss sebesar Rp89 miliar pada semester I-2012 dibandingkan dengan unrealized foreign exchange gain sebesar Rp81 miliar pada dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Unrealized foreign exchange gain/loss ini lebih dikarenakan oleh translasi atas kewajiban pinjaman obligasi perseroan dalam dolar sebesar USD165 juta yang baru akan jatuh tempo di 2015 nanti, sehingga tidak mengganggu kinerja maupun keuangan," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar