Minggu, 15 Juli 2012

Analis: Pekan depan, IHSG bergerak mixed

JAKARTA. Sepekan ke depan, analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan peluang untuk naik. Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 3.900 - 4.150 sepanjang periode 16 Juli-20 Juli ke depan.

David menjelaskan, pergerakan indeks bursa kita masih akan terpapar dampak data ekonomi pekan lalu yang mengecewakan. Salah satunya tentang menurunnya pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II yang sebesar 7,6%.

David menilai, data pertumbuhan China itu mengecewakan karena dibawah ekspetasi sebesar 7,7%. Selain itu, penurunan tersebut cukup besar bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 8,1%.

"Namun sepertinya, pasar masih berspekulasi atas ekspektasi positif dari langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah China untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya agar tidak mengalami hard landing. Spekulasi ini bisa jadi katalis positif," ujarnya, Minggu (15/7).

Pekan depan, David memperkirakan sentimen negatif masih berasal dari Eropa. Dia memprediksikan pemangkasan peringkat utang beberapa negara Eropa masih akan terus berlanjut.

Menurut David, pelaku pasar berharap The Federal Reserve segera mengucurkan stimulus ketiga. "Hanya sepertinya tidak di kuartal III ini," kata David.

Sedangkan dari dalam negeri, David mengatakan rilis laporan keuangan kuartal II akan memberikan katalis positif bagi indeks. David berharap data laba bersih perbankan Indonesia yang dilaporkan rata-rata naik hingga 23% dalam 5 bulan pertama tahun 2012 , bisa menjadi acuan pasar atas rilis laporan keuangan yang diprediksi baik.

Untuk saham-saham yang dapat diperhatikan minggu depan, David menyarankan investor mempertimbangkan saham-saham dari sektor konsumsi, infrastruktur dan perdagangan. "Investor dapat melirik saham AALI, WIKA, BBCA, JSMR, TLKM, CPIN, JPFA, MAPI, GGRM, dan LSIP," lanjutnya.

David mengingatkan investor untuk tetap dalam strategi trading karena masih tingginya sentimen negatif dari luar. " Dalam menentukan posisi trading, selalu sediakan level cut loss untuk membatasi kerugian dalam berinvestasi," sarannya.

Sementara, pengamat Pasar Modal Edwin Sinaga memprediksikan, pekan depan, IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat di range 3.950- 4.100. Menurutnya, strategi buy on weakness masih jadi bisa diandalkan investor. Saham-saham yang direkomendasikan Edwin seperti saham BMRI, BBRI, ANTM, TINS dan PTBA.

Selama sepekan terakhir IHSG tercatat melemah tipis 35 point atau sebesar 0,8% dari 4.069 pada penutupan minggu lalu menjadi 4.019 pada penutupan Jumat (13/7) kemarin. Nilai rata-rata transaksi pun turun menjadi sebesar Rp 3,9 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 4,3 triliun.

Asing terlihat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 916 miliar pada minggu ini. Namun penjualan bersih tersebut termasuk crossing yang dilakukan BMTR kemarin sebesar Rp 562 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar