JAKARTA.
PT Semen Gresik (Persero) Tbk memperkirakan, capaian pendapatan bersih
pada semester I-2012 berhasil tumbuh 12%-14% dari tahun lalu. Atau,
berkisar Rp 8,51 triliun hingga Rp 8,66 triliun. Adapun laba bersihnya diperkirakan tumbuh 10% year on year atau sekitar Rp 1,98 triliun (Harian KONTAN, 20 Juli 2012).
Pencapaian
kinerja di paruh pertama membuat Semen Gresik optimis menghadapi
persaingan bisnis hingga akhir tahun mendatang. Semen Gresik optimis
bisa meraih kenaikan kinerja keuangan sekitar 15% dibanding tahun 2011.
Sebagai
informasi, tahun lalu, Semen Gresik meraih pendapatan senilai Rp 16,38
triliun, tumbuh 14,19% dibanding tahun 2010 yang senilai Rp 14,34
triliun. Sementara laba bersih 2011 tercatat Rp 3,93 triliun, naik 8,04%
dari 2010 yang sebesar Rp 3,63 triliun.
Namun,
optimisme tersebut tetap akan dibayangi tantangan penurunan pangsa
pasar. Agus Pramono, Analis Indopremier Securites dalam risetnya
menulis, Semen Gresik akan kesulitan meningkatkan pangsa pasar.
Manajemen
Semen Gresik memang ingin kembali meraih pangsa pasar 44% di tahun
2013, dari 41% di tahun lalu. Untuk itu, Semen Gresik harus memproduksi
semen sebanyak 25,3 juta ton guna mengimbangi pasar semen nasional yang
bisa mencapai 59,1 juta ton.
"Kami
meyakini akan sangat sulit bagi Semen Gresik untuk mengutilisasi pabrik
hingga 107%," ujar Agus. Tahun lalu, Semen Gresik memang kehilangan
pangsa pasar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogjakarta.
Berdasarkan
pertimbangan itu, Agus merekomendasikan "hold" atas SMGR dengan target
harga rp 11.150 per saham. Pada perdagangan Kamis (19/7), harga SMGR
menguat 3,03% menjadi Rp 11.900 per saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar